Ketua tim, Chatryen M. Dju Bire, memimpin kegiatan yang melibatkan Yuri Sandra Fa'ah, Vinsensius Manek Ati, Juliana S. Ndolu; serta 20 mahasiswa BEM dari Fakultas Hukum, Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Pertanian Undana. Kolaborasi ini menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk mendukung pengembangan potensi kelapa di desa tersebut.
Pantauan tim media ini, Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Meusin, Paulus Silla, dalam sambutannya, ia menegaskan kelapa di desa itu belum dimanfaatkan secara optimal.
“Bagi kami di Desa Meusin, kelapa bukanlah hal baru. Pohon ini tumbuh subur di sekitar kita dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Namun, terus terang, selama ini potensi kelapa belum benar-benar dimanfaatkan secara maksimal. Biasanya hanya diolah secara sederhana untuk kebutuhan sehari-hari,” Ujar Paulus
Dirinya menyambut baik pelatihan yang diselenggarakan Undana.
“Karena itu, saya sangat menyambut baik kegiatan ini, yang membuka wawasan baru bahwa buah kelapa sebenarnya memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi jika diolah dengan teknologi yang tepat. Saya juga sangat mengapresiasi karena kegiatan ini tidak hanya mengajarkan cara membuat VCO, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang pentingnya legalitas usaha dan Hak Kekayaan Intelektual,” ujarnya.
Paulus berharap warga tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga dapat melindungi dan mengembangkan usaha secara mandiri.
Ia menambahkan kegiatan tersebut diharapkan menjadi awal bagi masyarakat Desa Meusin untuk lebih percaya diri dalam memanfaatkan potensi lokal serta menciptakan peluang usaha baru
Lanjutan Kades Meusin Paulus Sila menyampaikan bahwa Kami berterima kasih atas tim Undana atas bantuan yang di berikan berupa Mesin Mol kepala dua buah, peramas kelapa dua buah, dua buah etalase, dan alat-alat lainnya serta dibantu sampe NIB kelompok dan kemasannya juga di urus.
Ketua pelaksana, Chatryen M. Dju Bire, menyampaikan rangkaian pelatihan mencakup pengenalan teknologi pengolahan VCO, praktik penggunaan alat, hingga pemahaman aspek hukum usaha dan hak kekayaan intelektual. Ia berharap ilmu yang dibagikan menjadi bekal nyata bagi peserta.
“Kami percaya, ketika potensi lokal diberi sentuhan pengetahuan dan teknologi, hasilnya bisa jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Karena itu, kami berharap apa yang telah dipelajari hari ini dapat terus dipraktikkan dan dikembangkan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh keluarga dan masyarakat luas,” tegasnya.
Tim pelaksana juga menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas dukungan penuh selama pelaksanaan kegiatan.

