![]() |
Ket Foto : Religius Usfunan,S.H (Kiri) dan Yerim Yos Fallo (Kanan) |
Liputan TIM
Editor Redaksi Soe Post
Kota Soe-TTS|Soepost.com,- Belajar dari kejadian 15 orang siswa SDN Fafioban Kecamatan Molo Barat yang mengalami mual dan muntah usai mengonsumsi makanan bergizi gratis, Ketua Komisi IV DPRD TTS Religius Usfunan,S.H meminta adanya evaluasi dari Badan Gizi Nasional terhadap kejadian yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Egi sapaan akrab bagi Kader Muda PKB Timor Tengah Selatan ketika dihubungi media ini 08 Agustus 2025 sangat menyayangkan kejadian ini bisa dialami anak-anak di SDN Fafioban.
"Sangat disayangkan, kejadian ini bisa terjadi. Mengapa? Karena pada hakikatnya penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis ini bertujuan untuk memperbaiki Gizi anak-anak. Tetapi kalau dugaan keracunan yang terjadi kemarin (06/08/2025) di SDN Fafioban Kecamatan Molo Barat dimana 15 Orang anak mual dan muntah maka harus ada Evaluasi dari Badan Gizi Nasional yang ada di daerah ini'. Ucap Religius Usfunan
Lanjut Religius Usfunan, "Dalam tugas dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat, saya berharap agar pihak-pihak yang bertugas mengelola secara langsung Makan Bergizi Gratis harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya secara baik" Religius Usfunan, S.H
Senada dengan Religius Usfunan,S.H, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan Yerim Yos Fallo saat dihubungi mengatakan jangan kita mencerai program pemerintah yang positif bagi generasi Indonesia mendatang.
"Kalau Program Pemerintah yang dampaknya positif jadinya seperti ini maka itu sangat disayangkan, artinya menurut saya dalam pengerjaannya, dalam pengelolaan masakannya, dalam pemilihan menu yang seharusnya sudah melewati standar dan kualitas yang telah ditentukan Pemerintah Pusat melalui Badan Gizi Nasional saya menduga itu tidak dilakukan dengan baik di Kabupaten Timor Tengah Selatan". Ucap Yerim Yos Fallo.
Masih menurut Yerim Yos Fallo, "Untuk itu, agar kejadian ini tidak berulang. Kita dorong Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan agar berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional guna melihat dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini secara langsung di lapangan, agar tidak berulang. Karena dengan kejadian kemarin, bisa menimbulkan trauma bagi anak-anak",
"Selain trauma, tentunya kita tidak mau hal lain yang lebih parah lagi dari kejadian kemarin terjadi. Karena jika melalui pemeriksaan dan pengawasan yang baik dan sesuai dengan ketentuan standar pelaksanaan, saya sangat yakin kejadian ini tidak mungkin terjadi. Karena ada bagian gizi, ada kepala dapur, ada tim packing, kok ini bisa terjadi. Sehingga, harus ditelusuri apa penyebabnya sampai kejadian ini terjadi". Pungkas Yerim Yos Fallo
Hasil konfirmasi dengan Kepala Sekolah Kristofel Pandie pada 08 Agustus 2025, lima belas anak yang mengalami kejadian tersebut mulai pulih setelah mendapatkan penanganan dari tim kesehatan.
"Puji Tuhan anak-anak mulai pulih dari kondisi tersebut dan sudah masuk sekolah setelah mendapatkan penanganan dari Tim Kesehatan". Jelas Kristofel Pandie.