KETAHANAN PANGAN
Untuk ketahanan pangan, Prabowo menganggarkan Rp164,4 triliun untuk penguatan ketahanan pangan nasional. Di antaranya alokasinya adalah Rp53,3 triliun untuk ketahanan pangan, Rp46,9 triliun subsidi pupuk sebanyak 9,62 juta ton dan Rp 22,7 triliun untuk Bulog.
Prabowo mengatakan bahwa ketahanan pangan menjadi prioritas utama karena merupakan fondasi kemandirian bangsa. Dia mengatakan bahwa Indonesia harus swasembada pangan, terutama beras dan jagung, serta harga-harga yang stabil untuk kesejahteraan petani dan nelayan.
"Untuk itu, kita akan cetak sawah baru, kita akan salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, kita akan dukung bibit-bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah," kata Prabowo.
KETAHANAN ENERGI
Untuk kedaulatan bangsa, pemerintah Prabowo akan memperkuat ketahanan energi. Prabowo menginginkan adanya peningkatan pada produksi minyak dan gas.
Presiden juga ingin menggenjot energi terbarukan, di antaranya pembangkit tenaga surya dan panas bumi, untuk menjadikan Indonesia sebagai "pelopor energi bersih dunia".
Telah dialokasikan belanja negara senilai Rp402,4 triliun untuk memastikan keberlanjutan produksi minyak dan gas, menjaga keterjangkauan harga energi, serta mempercepat peralihan menuju sumber energi bersih.
"Rakyat dari kota hingga desa harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan," tegas Prabowo.
MAKAN BERGIZI GRATIS
Untuk program andalan MGB, Prabowo menganggarkan Rp335 triliun yang diharapkan bisa menjangkau 82,9 juta penerima siswa, ibu hamil, maupun balita pada tahun 2026. Presiden Prabowo Subianto menyebut hingga kini program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 20 juta penerima. Menurutnya, program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak Indonesia, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM serta ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat,” ujar Prabowo.
Ia menambahkan, program ini turut “menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku-pelaku UMKM.”
PENDIDIKAN
Pemerintah Prabowo mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun RAPBN 2026, setara 20 persen dari total APBN.
“Terbesar sepanjang sejarah NKRI,” kata Prabowo.
Dana tersebut akan digunakan untuk sejumlah program prioritas, termasuk Program Indonesia Pintar bagi 21,1 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa.
Pemerintah juga menyiapkan Rp178,7 triliun untuk gaji serta peningkatan kompetensi guru dan dosen, termasuk tunjangan profesi bagi guru non-PNS dan ASN daerah.
Selain itu, pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menargetkan beasiswa kepada 4.000 mahasiswa di berbagai jenjang dan bidang studi pada tahun 2026.
"Semua untuk mewujudkan generasi cerdas, inovatif, produktif yang siap bersaing di panggung global. Kita harus mengejar ketertinggalan kita di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika." (sumber www.cna.id)