Kisah Leksi Salukh Sang Jurnalis Sembuh Dari Sakit Stroke - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 27 Mei 2023

Kisah Leksi Salukh Sang Jurnalis Sembuh Dari Sakit Stroke

 


Bisa sembuh dari sakit Stroke, adalah Kado terindah dari Tuhan yang sangat luar biasa dalam kehidupan saya.


Kamis 19 Juli 2018, awal cerita panjang perjalanan hidup saya merasakan penyakit stroke. Saat itu bertepatan dengan proses untuk ikut dalam pesta demokrasi 2019 lalu sebagai caleg kabupaten dari salah satu partai untuk daerah pemilihan 3 kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan semua proses telah dilalui dengan penetapan nama sebagai  daftar calon tetap (DCT)  nomor urut 8, namun di pagi itu seperti biasanya sebelum berangkat kerja, sering  mengantar istri  ke jalan umum untuk menumpang angkutan umum ke kantor di Pemkab Kupang di Oelamasi,  tepatnya di depan kantor Lurah Lasiana kecamatan kelapa Lima karena istri sebagai PNS di kabupaten Kupang .



Setelah mengantarkan istri, saya  langsung  pulang ke rumah namun setibanya di rumah yang dijaga oleh Tante Yuni Silvia yang adalah ipar istri dan teman caleg  satu partai beda Dapil,   mendadak pusing   akibat hipertensi  karena malam sebelum makan ikan kering (ikan teri) campur tomat hasil kerja sendiri.



Berawal dari rasa pusing Itu kemudian membuat saya tidak sadarkan diri, namun puji Tuhan sebelum tidak sadarkan diri, saya  sempat  menelepon kepala bidang pencegahan penyakit  dinas kesehatan kota Kupang  ibu Sri Wahyuningsih  yang biasa di sapa Ma Sri untuk meminta bantuan mobil Ambulance Brigade Kupang Sehat, guna menjemput saya dari rumah ke rumah sakit, namun kedatangan mobil sempat terlambat beberapa  jam  tapi Puji Tuhan  dengan pertolongan Ma Sri mobil Ambulance Bks  bisa  menjemput dan mengantar ke Rumah sakit.


Setiba di rumah sakit,  saat itu mengalami  hal yang luar biasa  dan menjurus ke maut  karena Selama 9 hari di rumah sakit tidak menyadarkan diri  (koma) dan sejak itu mengalami kelumpuhan tubuh bagian kiri karena ternyata terserang stroke akibat penyumbatan pembuluh darah dan semua  itu atas anugerah Tuhan Yesus yang masih begitu sayang. Puji Tuhan Yesus kehadiran Tante Yuni kala itu di rumah sangat membantu karena bisa menemani untuk ke rumah sakit.



Proses Tuhan luar biasa  terhadap saya karena kehadiran Tante Yuni meski Tante Yuni beragama muslim tapi bisa membantu karena saat saya mulai merasa pusing, biasanya minta jarum untuk menikam bagian jari untuk mengeluarkan darah dan jarum kerudung Tante Yuni yang dipakai. Kehadirannya membantu waktu itu, sebab kalau tidak ada  Tante Yuni waktu itu mungkin tidak bisa ada cerita (kesaksian) ini  tapi Tuhan Yesus luar biasa indah melakukan semua.



Perjalanan sejak 2018 sampai saat ini penuh cerita dan kasih Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan saya, sungguh menderita karena disaat bangun tidur banyak hal terjadi  salah satu perasaan tidak karuan. Hal yang menyenangkan adalah disaat tidur  dan makan dengan kecap manis dan ketika dekat dengan Tuhan melalui doa Bapa Kami.



Luar biasa  kasih Tuhan Yesus mengijinkan hidup karena  tiga  orang teman yang pernah jenguk dan memotivasi yakni dua teman sekolah, satu teman SMP dan satu teman kuliah ternyata Tuhan berkehendak lain,   satunya lagi teman seprofesi  wartawan. Ketiga teman ini  Tuhan memanggil mereka lebih duluan dan merasa sangat kehilangan karena mereka jenguk dan memotivasi karena pasti sembuh.



Dilain itu, bawaan penyakit ini adalah rasa kangen yang muncul dengan tiba-tiba  terhadap sejumlah orang yang dulu semasa sehat sama-sama  tapi karena kesibukan mereka jadi tidak bisa ketemu dan sulitnya lagi hp rusak sejak sakit jadi kehilangan semua nomor untuk berkomunikasi dengan mereka. tapi begitu rasa rindu itu muncul selalu pedomani pelayanan Rasul Paulus yakni begitu ingat jemaat  berdoa dan bersyukur, sehingga orang-orang yang di doakan dengan tiba-tiba muncul jenguk tanpa janji, sedangkan yang membuat sakit hati banyak orang yang janji untuk jenguk tapi tidak penuhi janji lebih lagi mereka yang dulu akrab dan ada pula yang pernah dibantu tidak muncul sedangkan yang tidak akrab yang muncul berulang kali.



Dilain itu  penyakit yang saya alami mengakibatkan daya ingat lemah  dan semua hal  dilupakan, tapi berkat anugerah Tuhan Yesus melalui pergumulan dan doa “Bapak Kami” setiap jam  dengan  dipandu dengan jam dinding rumah yang tepat jam sebagai bunyi alarm.



Syukur dengan berdoa yang dilakukan, saya mendapatkan keteduhan hati dan perasaan.  Namun hal yang dilakukan  sebelum jam dinding berbunyi saya selalu membaca Alkitab sebagai pengantar  yakni pagi sampai siang jam 12 siang perjanjian lama setelah sembayang  jam 12 siang beralih ke perjanjian baru dan puji Tuhan perjanjian baru sudah diulang empat kali sedangkan perjanjian lama baru masuk Masmur di momentum dua tahun dan tulisan ini di tulis.



Selain itu saya sungguh merasakan anugerah Tuhan yang begitu luar biasa karena dengan mengalami sakit saya bisa lebih dekat dengan Tuhan Yesus lewat doa dan membaca Alkitab dan selain itu setiap momentum hari raya sering meminta ‘kado’ kepada Tuhan Yesus dengan pedomani Matius 7 ayat 7, sehingga Tuhan Yesus menjawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman