Salbait-TTS|Soepost.com,- Sebelas (11) kepala keluarga (KK) di Desa Salbait, Dusun 2, RT 07 dan 08/ RW 04, Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), mengungkapkan kekecewaan mereka terkait bantuan pangan berupa beras yang tidak diterima padahal secara tahapan warga telah diminta untuk melakukan foto sebagai bukti penerimaan bantuan.
Mirisnya lagi ke-11 kepala keluarga diminta untuk mengambil karung yang berisi pasir, jagung dan jerigen kosong kemudian difoto sebagai bukti jika 11 Kepala Keluarga telah menerima bantuan dari Pemerintah Desa Salbait.
Terkait persoalan ini, Antoneta Poli saat diwawancarai awak media menyampaikan bahwa sekitar tanggal 6 September 2025 sesuai dengan himbauan dari Sekertaris Desa setelah satu minggu penyaluran bantuan beras, ia diminta untuk datang ke rumah sekertaris desa dan mengambil beras sebanyak 20 Kilo Gram (KG) namun setelah tiba ia disuruh untuk pegang beras untuk Foto kemudian beras itu diambil kembali dengan janji besok baru ambil di kantor Desa akan tetapi sampai janji Sekretaris Desa tak kunjung ditepati.
"Sekitar tanggal 6 September 2025 sesuai dengan himbauan dari Sekertaris Desa, saya diminta untuk datang ke rumah sekertaris desa untuk mengambil beras sebanyak 20 Kilo Gram (KG) namun setelah tiba saya disuruh untuk pegang karung yang berisi beras untuk Foto kemudian beras itu diambil kembali dengan janji besok baru saya ambil di kantor Desa dengan uang transportasi sebesar Rp. 30.000 (tiga puluh ribu) akan tetapi sampai hari ini bantuan beras tersebut tidak kunjung tiba".Ucapnya
Tak hanya Antoneta Polis, Hal yang sama juga dialami Aranci Kase dimana dalam waktu yang sama, Ia juga didatangi oleh Sekertaris Desa beserta para Pendamping bantuan pangan di rumahnya dan menyampaikan bahwa mama Aranci juga masuk sebagai penerima bantuan beras susulan. ia diminta untuk mengambil KTP berserta dua jerigen kosong berukuran 5 Liter dan diisi didalam dua karung kosong berukuran 15 Kilogram lalu ia di minta berdiri untuk mereka mengambil gambar atau foto.
"Dalam waktu yang sama, saya juga didatangi oleh sekertaris Desa Salbait Bersama 2 orang pendamping bantuan pangan di rumah saya dengan informasi bahwa saya juga masuk dalam Penerima bantuan beras susulan. Dalam kunjungan sekdes dan pendamping saya diminta untuk mengambil KTP berserta dua jerigen kosong berukuran 5 Liter dan diisi didalam dua karung kosong berukuran 15 Kilogram lalu saya di minta berdiri untuk mereka mengambil gambar atau foto ". Ujarnya
Kemudian Mama Aranci Saekoko juga menyampaikan bahwa Waktu itu ia dijemput langsung oleh Sekertaris Desa untuk datang kerumahnya dan ketika sampai ia melihat dua Karung ukuran 15 Kilogram (KG) yang sudah terisi dengan jagung, lalu ia diarahkan untuk foto didepan dua karung tersebut sambil memegang KTP serta menyampaikan kepadanya bahwa ia sebagai penerima bantuan beras susulan ditahap selanjutnya.
"Awalnya Sekertaris Desa datang ke rumah saya namun saya masih ada tamu, namun tidak lama sekertaris desa datang menjemput saya untuk datang kerumahnya. Ketika sampai dirumahnya, saya melihat dua Karung kosong berukuran 15 Kilogram (KG) yang sudah terisi dengan jagung lalu saya diminta untuk foto didepan dua karung tersebut sambil memegang KTP serta menyampaikan kepada saya bahwa saya juga masuk sebagai penerima bantuan beras susulan ditahap selanjutnya ". Ungkapnya
Sedangkan Riko Bees, sebagai Pendamping Bantuan Pangan Tingkat Kecamatan Mollo Barat, Saat dikonfirmasi media ini melalui telepon menyampaikan bahwa Dokumentasi (Foto) yang dilakukan itu berdasarkan kesepakatan bersama Sekertaris Desa, Kaur dan Kepala Dusun dikarenakan batas ketentuan Penyaluran bantuan beras tersebut hanya lima hari dan pada saat itu beras yang masih tersisa berjumlah 22 karung dari 12 Kepala Keluarga (KK) yang belum datang untuk mengambil. Namun setelah ia kembali mengecek di kantor desa, beras tersebut tidak ada lagi.
"Batas ketentuan penyaluran bantuan beras ini hanya lima hari, karena 12 Kepala Keluarga (KK) yang belum ambil beras, jadi kami sepakat dengan Bapak Sekertaris Desa, Kaur Jack Sunbanu, dan Dusun Tefbana",
"Saat itu beras masih tersisa 22 karung. Sehingga kami berani foto tanpa beras dan setelah foto habis baru nantinya mereka ke kantor untuk mengambil beras tetapi saat saya kembali ke kantor desa beras tersebut tidak ada lagi". Ucapnya
Lanjutnya, terkait Dokumentasi (foto) terhadap 12 orang Kepala Keluarga (KK) tersebut merupakan pengganti dari Kepala Keluarga (KK) yang sudah pindah atau meninggal makanya bantuan beras yang berjumlah 22 karung untuk 12 Kepala Keluarga (KK) tersebut masih tersimpan di Kantor Desa.
"Terkait Dokumentasi atau foto terhadap 12 orang Kepala Keluarga (KK) tersebut merupakan pengganti dari Kepala Keluarga (KK) yang sudah pindah atau meninggal makanya bantuan beras yang berjumlah 22 karung dari 12 KK tersebut masih tersimpan di Kantor Desa". Ungkapnya
sampai berita ini diturunkan, Sekertaris Desa Salbait, Demitrius Oematan belum berhasil dihubungi oleh awak media.