HEL KETA - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 29 Januari 2022

HEL KETA


Ket Gambar : Tradisi HEL KETA

Penulis : Doni Kollo

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu propinsi kepulaun terbesar di Indonesia. Di dalamnya terdapat begitu banyak suku dan agama. Dari banyaknya suku di propinsi ini terdapat banyak tradisi-tradisi yang sangat unik sehingga menarik perhatian dari dalam maupun luar negeri. Timor merupakan salah satu pulau di Nusa Tenggara Timur yang memiliki beragam suku dan tradisi-tradisi yang unik. Salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh sebagian masyarakat Timor adalah “Hel Keta”. 

Secara etimologis “Hel Keta” berasal dari bahasa dawan (bahasa yang sering digunakan oleh suku dawan seperti di kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan sebagian di kota Kupang). Hel Keta, “hel” yang berarti “menarik dan “keta” yang berarti “lidi”. Hel Keta berarti menarik sebuah lidi. Hel Keta ini bukan hanya sebatas menarik sebuah lidi seperti sebuah permainan anak-anak tetapi merupakan suatu simbol dimana sering kali dilakukan oleh masyarakat suku dawan. 

Hel Keta adalah upacara adat yang sangat khas dan unik yang dimiliki oleh suku dawan. Tradisi ini sering dilakukan di sungai-sungai kecil yang airnya mangalir, sebagai arti untuk melepaskan semua kenangan dimasa lalu seperti permusuhan antara kelompok etnis. Dengan demikian, Hel keta merupakan simbol perdamaian. Tradisi ini juga bisa dilakukan sebelum upacara pernikahan. Hal ini dipercayai oleh leluhur dan masyarakat suku dawan saat ini, bahwa Hel keta merupakan simbol dimana kedua mempelai sudah siap untuk membangun rumah tangga mereka. Setiap orang yang ikut dalam upacara adat ini wajib menggunakan pakain adat. 

Istilah Hel Keta tidak lagi asing bagi masyarakat Timor karena tradisi ini merupakan salah satu tradisi yang diekspresikan secara terbuka. Tradisi ini menjadi suatu kekayaan yang harus kita banggakan dan lestarikan karna kekhasan kita sebagai orang Timor tidak dilihat dari karakter tetapi dari tradisi-tradisi atau adat- istiadat yang kita lakukan. 

Tradisi-tradisi inilah yang harus kita jaga sebagai orang Timor sehingga kelak takkan hilang. Inilah yang harus diupayakan oleh tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah setempat sehingga generasi muda saat ini bisa mengerti serta pandai berbicara dalam acara adat ini, walaupun mereka berada pada jaman dimana inovasiinovasi baru lebih memancing perhatian mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman