BERKUNJUNG DI LONGSOR KOLONAKAF, WAKIL KETUA I DPRD TTS GERAM TAK ADA POSKO SIAGA BENCANA

 

KIE-$P, Kunjungan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan di Kolonakaf Desa Napi  Kamis, 02 Februari 2023 memberikan beberapa catatan penting bagi BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Timor Tengah Selatan. 

 “Kalau belum ada kejadian yang luar biasa, anggap semua biasa saja. Nanti kondisi semakin parah dan terjadi hal-hal yang lebih tidak kita inginkan baru BPBD dan Dinsos muncul.” 

Demikian pernyataan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan Relygius Usfunan saat berkunjung dan melihat kondisi longsor di Kolonakaf Desa Napi Kecamatan Kie.

“Ini kan bencana, jadi harusnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah bisa membentuk tim yang harusnya 24 Jam ada di lokasi untuk mengupdate kondisi di Kolonakaf” 

“Bukan tunggu sampai kondisi lebih parah lagi baru muncul, untuk itu sebagai wakil rakyat kita harap Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan khususnya BPBD dan Dinsos bisa melihat hal ini” Tutur Egy

"Ini menyangkut kepentingan masyarakat, jadi kita harap jangan alasan Pemerintah tidak ada uang. Kan ada dana ketika terjadi Force Majuere" Pungkas Egy

Ketua DPC PKB Timor Tengah Selatan pada sela-sela kunjungan tersebut juga menerima aspirasi dari masyarakat tentang bantuan yang diterima dari pemerintah.

“Tentang bantuan yang kami terima, bukan kami tolak tapi bantuan tersebut tidak tepat sasaran. Karena dalam bantuan yang diberikan, lebih banyak bantuan untuk bayi dan balita. Sedangkan kami 10 rumah yang lebih merasakan dampak longsor Kolonakaf, tidak ada bayi dan balita. Sayang bantuan tersebut mubazir dan tidak digunakan” Ucap SA salah satu masyarakat yang namanya tidak mau di Publikasikan.

Informasi yang dihimpun media ini tertanggal 02 Februari 2023, kondisi longsor di Kolonakaf Desa Napi Kecamatan Kie telah melumpuhkan jalur transportasi Niki-Niki ke Oinlasi dan beberapa desa dan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan. 

Selain itu, sudah ada beberapa rumah yang tidak bisa ditempati lagi akibat Longsor. Masyarakat setempat juga mengatakan bahwa setiap hari tidak lagi tinggal dan menempati rumah mereka dan memilih di luar rumah karena terus terjadi pergeseran tanah di lokasi longsor Kolonakaf. (Yabes Nubatonis)