DIDUGA OKNUM KADES DI TTS ANIAYA ANAK PENYANDANG DISABILITAS - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 17 April 2023

DIDUGA OKNUM KADES DI TTS ANIAYA ANAK PENYANDANG DISABILITAS

 




TTS-Soepost.com, Oknum Kepala Desa berinisial  MT (48) di Kecamatan Kokbaun Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menganiaya Seorang Anak Penyandang Disabilitas bernama Nifron Imanuel Leo(17).


Informasi yang dihimpun media ini, penganiayaan dilakukan dengan memukul kepala korban  menggunakan jerigen lima liter yang terisi minuman lokal/laru mengenai bibir dan mulut dari Nifron sehingga korban mengalami luka pada bagian bibir dan hidung yang mengeluarkan darah segar.


Kejadian tersebut terjadi pada Hari Senin 20 Maret 2023 Pukul 23 : 30 Wita di depan kios milik Keluarga Korban dan juga kasus ini sudah dilaporkan ke Kapospol Kokbaun, Kapolsek Amanatun Utara, KIPDA TTS Inklusif, UPT Dinas P3A Kabupaten TTS dan Dinas PMD TTS.


Menurut Nifron yang adalah seorang Penyandang Disabilitas dengan hambatan ganda atau gagap berbicara dan Pendengaran ketika ditemui Jumat (14/04/2023) lalu di kediaman keluarganya di Nonohonis dengan didampingi Ibu Kandungnya, Anastasia Leo Fatin menceritakan kronologi kejadian tersebut.


"Pada tanggal 20 Maret hari Senin malam jam 11 kami anak-anak di sekitar desa benahe duduk berkumpul sambil minum laru didepan kios saya .Tiba-tiba bapa desa muncul dan menegur kami  “minum cepat untuk bubar" Kami mengiakan bapa desa untuk bubar”,


“Jelang 3 menit kemudian MT Oknum Kades datang lagi dan menegur untuk ke dua kalinya, kemudian MT mengambil Jerigen dan pukul saya sampai jatuh ke tanah menggunakan jerigen sehingga mengenai bibir dan hidung sampai berdarah. Saya juga pingsan karena akibat dipukul, untung ada teman-teman lain yang tidak lari datang dan Pikul saya ke dalam rumah” Tutur Nifron


Ketika Korban digotong ke dalam rumah Ibu dari Nifron terkejut dan bertanya ada apa dengan Anak saya Nifron


"Nifron kenapa?" tanya dia. Kemudian dijawab olek saksi, Yakop E.M Leo (25),


"Bapa Desa pukul Nifron menggunakan  jerigen, kena di bibir dan hidung sampai Nefri jatuh dan pingsan. Ungkap Kakak kandung dari Nifron,


Selanjutnya Ibu Korban, Anastasia Fatin menguraikan langkah selanjutnya, mereka menelepon Babinkabtimnas di Pospol Kokbaun Untuk melapor dan meminta perlindungan tetapi pihak Pospol tidak berada di tempat.


"Kami diarahkan untuk bawa Nifron ke Kapolsek Reinhart Biuduk Foho Kabupaten Malaka Jam dua  pagi sekalian minta visum di puskesmas dengan di dampingi kepolisian Biudukfoho”


“Sebelum pulang ke rumah dari pihak kepolisian menyerahkan data kasus penganiayaan ke Polsek Ayotupas. Kapospol Kokbaun datang menemui pelaku dan menemui Korban dan  Pelaku Kades Benahe


"Kepala Desa menyangkal bahwa dia tidak memukul" karena tidak puas kami lanjut melaporkan ke Kapolsek Ayotupas. Pelaku, Korban dan saksi di minta keterangan dan pelaku mengakui bahwa dia yang memukul. 


Dari pihak kepolisian meminta untuk berdamai secara kekeluargaan namun sampai saat ini tidak ada pendekatan perdamaian dari pelaku, sehingga keluarga korban kembali ke Polsek Ayotupas bertemu Kapolsek dan sampai Tiga kali bolak balik ke Kapolsek untuk meminta perdamaian tapi karena tidak ada perdamaian maka Kami Keluarga korban meminta Kapolsek Ayotupas untuk naikkan kasus ke Polres TTS.” Pungkas Ibu dari empat orang  anak ini.


Pengakuan Ibu Anas, mereka membutuhkan pendampingan dari KIPDA TTS, Dinas P3A Kab TTS dan juga perlu melaporkan ke Dinas PMD TTS sebagai atasan langsung Kepala Desa Benahe.


"Tujuan kami datang soe ingin mengadu ke Organisasi KIPDA TTS dan Dinas Perlindungan Anak supaya dapat pendampingan selama proses hukum ini jalan. Lalu untuk Dinas PMD melaporkan secara lisan agar dapat memberikan pembinaan kepada kepala desa". Ucap Anas


Sementara itu di tempat yang sama, Relawan KIPDA TTS inklusif, Kontantianus Mone ketika diminta tanggapannya mengungkapkan kekesalannya perihal tindakan kades tersebut. "Sangat disayangkan dan disesali tindakan tak terpuji dari kades tersebut. Kami minta agar pihak kepolisian mengusut sampai tuntas masalah ini. ingat tidak ada yang kebal hukum di negara ini. Semua pihak tolong perlakukan kaum Disabilitas dengan baik. KIPDA akan kawal kasus ini sampai tuntas". Ungkap Moen Seki sapaan sehari-harinya. 


Dalam pantauan media ini di UPT Dinas P3A Kab TTS saat menerima Pengaduan dari Keluarga, Sesdyola Kefi,SH mengatakan,


"Kami menerima pengaduan ini dan permintaan pendampingan korban sambil menanti pelimpahan berkas dari Polsek Amanatun Utara ke Polres TTS. Kami siap mendampingi Korban sampai ke Pengadilan”. Ujar Sesdy nama panggilannya.


Kemudian dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  lewat Sekertaris Dinas PMD, Drs.Zem Lake mengakui bahwa sudah ada pengaduan dari Keluarga Korban

"Masalah tersebut sudah diranah hukum dan kami tidak mengintervensinya Kami akan bersurat untuk memanggil oknum kades tersebut agar datang memberi penjelasan sekalian mendapat pembinaan".


Sementara itu Kapolsek Amanatun Utara, Iptu Djemy Soleman ketika dihubungi melalui WhatsAps mengakui kebenaran kejadian tersebut


 "Oh iya, kami sudah menerima laporan tersebut, masih sementara melakukan BAP Klarifikasi untuk dilimpahkan ke Sat Reskrim Polres TTS" Tutupnya.


Ditempat terpisah melalui telepon seluler, awak media ini berhasil menghubungi  Oknum Kades MT untuk dimintai konfirmasinya.  MT mengakui kejadian dan menyesali tindakan tersebut.


“Benar saya memukul Nifron dan beberapa temannya dengan jerigen karena mereka sampai jam 12 malam berkumpul dan minum rame-rame. Karena sebelumnya ada kejadian di dalam desa, dimana ada oknum tertentu yang mabuk lalu memalak orang”


“Biar mereka tidak dituduh atau disebut yang lakukan itu, makanya saya tegur tetapi tidak diindahkan jadi terpaksa saya pukul agar mereka bubar. Namun tidak diduga anak saya Nifron jatuh sehingga mukanya terbentur tanah yang membuat bibir dan mulutnya berdarah dan luka. Saya menyesalinya dan meminta maaf agar ada penyelesaian secara kekeluargaan. Bagaimanapun korban adalah warga dan keluarga saya". Pungkasnya  (Ima Nuban, SoePost)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman