Dikeluarkan Dari Sekolah, Yulans Betty ; Beta Masih Mau Sekolah - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 18 April 2024

Dikeluarkan Dari Sekolah, Yulans Betty ; Beta Masih Mau Sekolah



Laporan Wartawan Gho Bia
Editor Redaksi Soe Post 

TTS|Soepost.com- Yulans Betty (16) Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Kristen 1 Amanuban Selatan Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan harus menghentikan perjuangan meniti pendidikannya karena dikeluarkan dari sekolah.


Siswa yatim dan saat ini tinggal bersama walinya di wilayah Maiskelon Desa Pollo saat ditemui Tim media mengatakan bahwa dirinya masih ingin melanjutkan pendidikan.


“Saya memang sudah salah, karena ribut dengan pak Guru. Tapi ribut itu karena Pak Guru pukul saya dan tiga teman saja pakai Bebak empat kali dan karena saya sudah sangat saki maka saya ribut dengan Pak Guru.” Cerita Yulans


Masih menurut Yulans Betty, “Saya masih sekolah, tapi informasi yang saya dapat. Nama saya sudah dikeluarkan dari Sekolah, saya masih mau sekolah.” Tutur Yulans saat ditemui 18 April 2024.


Cornalia Tenis Orang Tua/Wali dari Yulans Betty pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa seperti apapun masalah yang anak saya lakukan, harusnya pihak sekolah harus lebih bijak dalam mengambil keputusan.


“Sebagai wali, saya merasa langkah yang pihak sekolah sangat tidak berpihak pada kepentingan anak saya. Karena ini menyangkut masa depan anak saya, harusnya pihak sekolah tidak mengeluarkan anak saya tetapi bisa mengijinkan dia untuk mengikuti try out untuk persiapan mengikuti ujian akhir. Kasian nasib anak saya, apa lagi sudah mau ujian nasional tanggal 13 Mei 2024 mendatang. Saya harap meskipun anak saya salah karena ribut dengan pak guru tapi ada sanksi dan solusi lain yang bisa dipakai bukan anak saya dikeluarkan dari sekolah. Toh saat itu kan sudah ada laporan ke Polsek dan hari itu juga sudah ada surat pernyataan damai di Polsek tapi anak saya tetapi dikeluarkan. Tutur Cornalia.


Didampingi Ketua Relawan DPW Prabowo-Gibran (Prabu 1) Kabupaten TTS Marten Tanono mengatakan prihatin dengan kondisi ini.


“Kami  prihatin sekali dengan kondisi ini, dasar keprihatinan ini. Saya sudah bertemu Wakil Kepala bersama dewan guru pada hari Selasa tanggal 16 April April 2024, dan membahas soal kasus ini. Tapi tidak ada solusi lagi untuk anak ini selain dikeluarkan dari pihak sekolah sekalipun anak itu  sudah kelas IX dan merupakan calon peserta ujian tapi tidak ada solusi dari pihak Sekolah.”


“Khusus pendampingan ini kami utamakan adalah masa depan anak dan ini merupakan pembunuhan karakter anak untuk itu kami ini kecewa dan harusnya ada perhatian serius dari Pemerintah. Ini bentuk kepedulian kepada anak bangsa, apalagi dia anak Yatim. Kami tidak ada kepentingan apa-apa, selain menyelamatkan masa depan anak ini.”


“Secara iman Kristen, Sekolah ini ada dalam naungan Yapenkris yang adalah bagian dari GMIT. Menurut kami, untuk kasus ini harusnya pihak sekolah bisa lebih mengedepankan hal kasih. Ini yang kami harapkan, dan untuk kasus ini. Kami akan kawal persoalan hingga ada keadilan bagi anak ini apapun kesalahan yang telah diperbuat. 


Terhadap persoalan ini, Kepala Sekolah Erni Yunita Naitboho, S.Pd yang dihubungi awak media mengatakan bahwa tidak ada lagi kebijakan untuk Siswa tersebut bersekolah lagi SMP K 1 Amanuban Selatan.


“Kami ambil keputusan untuk dikeluarkan, karena kami anggap itu hal yang luar biasa. Kalau siswa yang pukul dengan guru itu luar biasa, kecuali guru yang pukul murid itu mendidik. Kami dari sekolah, pihak komite, klasis dan orang tua, kami setuju untuk menandatangani berita acara."


"Ketua komite sudah lakukan pendekatan, kira-kira seperti apa mungkin masih ada pertimbangan untuk dia, Tapi mulai dari bulan Februari sampai sekarang tidak ada pendekatan dengan kami pihak sekolah dan pendekatan dengan Korban. Untuk itu, kami tidak terima lagi karena namanya sudah dikeluarkan dari daftar peserta ujian.


Terkait kejadian ini Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan Musa Benu mengatakan akan segera melakukan klarifikasi terhadap persoalan ini.


"Nanti ada tim dari dinas yang turun untuk klarifikasi persoalan tersebut" Kata Kadis melalui Komunikasi Via WhatsApp 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman