PON XX & Manfaat Ekonomi Terhadap Orang Asli Papua - SOE POST

Berita Soe TTS

test banner

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 21 Oktober 2020

PON XX & Manfaat Ekonomi Terhadap Orang Asli Papua

MANUS.ID, Opini -- Pekan Olahraga Nasional ke XX Tahun 2021, (disingkat PON XX Tahun 2021) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diadakan di Papua.

PON 2021 akan berlangsung pada 20 Oktober hingga 4 November 2021. Tagline yang diangkat pada PON XX ini adalah "Torang Bisa" yang merupakan bentuk penyemangat khas Papua.

Stadion Utama Papua Bangkit (Stadion Lukas Enembe) menjadi lokasi utama penyelenggaraan PON XX, baik itu, upacara pembukaan maupun penutupan.

Pemerintah Provinsi Papua bercita-cita mengejar suksesnya penyelenggaraan ini, sukses prestasi dan juga sukses pemberdayaan ekonomi.

Pelaksanaan PON XX ini tentu saja dilaksanakan Multi event sehingga ketersediaan sarana prasarana venue dan peralatan pertandingan perlu disiapkan exstra cepat dan semaksimal mungkin.

Untuk sukses pemberdayaan ekonomi, Pemerintah mengatakan bahwa dengan adanya perhelatan PON XX ini akan membawa berkat bagi banyak pelaku ekonomi orang asli Papua,

mulai dari sektor jasa kontruksi yang bergerak dalam kegiatan penyiapan venue dan jalan akses menuju venue, sektor Industri peralatan olahraga hingga pelaku ekonomi di sektor perhotelan, restoran dan kuliner,

juga para pelaku usaha sektor transportasi, konveksi, kerajinan dan pariwisata yang meningkatkan omset usahanya. Namun hal ini berbeda jauh dari kenyataan dilapangan diantaranya:

1. Sektor Kontruksi, Dalam kegiatan penyiapan venue maupun pembangunan stadion utama, keterlibatan perusahaan milik orang Papua hampir tidak ada, kalaupun ada, bisa dihitung, semuanya diambil oleh perusahaan BUMN baik itu pekerjaan besar dan sub-subnya. Tidak ada kebijakan afirmatif terhadap orang asli Papua.

2. Sektor Perhotelan. Standar hotel yang ditentukan oleh KONI Pusat adalah hotel bintang tiga keatas, Semua hotel-hotel besar yang ada di Jayapura maupun di Papua secara umum, pemiliknya non Orang Asli Papua  (OAP)

Bila adapun, mungkin dibawa dari standar yang ditentukan, artinya tamu/para undangan maupun atlit yang datang pasti menginap di hotel yang bukan pemiliknya orang Papua;

3. Sektor transportasi. Pada umumnya kendaraan mobil yang akan digunakan adalah mobil-mobil rental yang layak digunakan bersama dengan kendaraan operasional dari beberapa dinas atau OPD. Hal ini terlihat jelas bahwa orang asli Papua tidak memiliki transportasi mobil yang banyak sehingga dari sektor transportasi pun tidak akan membawa dampak yang baik dalam pendapatan bagi orang asli Papua.

4.Sektor Konsumsi. Kebanyakan restoran atau daerah kawasan kuliner di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura maupun daerah lain di Papua, kepemilikannya bukan orang asli Papua jika ada jumlahnya sangat sedikit bahkan yang memenuhi standar juga mungkin tidak ada,

sektor kuliner ini juga menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung  suksesnya kelangsungan ivent besar seperti PON XX ini.

Berangkat dari beragam sektor diatas, Apa indikator untuk kita mengukur dan mengatakan bahwa PON XX Tahun 2021 ini, benar-benar membawa manfaat dalam meningkatkan ekonomi orang Papua (orang asli Papua), singkatnya

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON XX) tidak memberikan dampak pendapatan ekonomi yang signifikan bagi (OAP). Salam Perubahan

Penulis : Onias Wenda, S.HI. (Pengusaha Papua)
Editor   : Ar (Redaksi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman