DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN TTS, GELAR WORKSHOP PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 15 Juni 2023

DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN TTS, GELAR WORKSHOP PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

 

KotaSoe|Soepost.com.- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Timor Tengah Selatan kembali menggelar Workshop pengolahan bahan pustaka bagi Pengelola Perpustakaan Sekolah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Desa/Kelurahan tanggal 13 dan 14 Juni 2023 di Aula Hotel Timor Megah Soe. 


Ketua panitia, Eduard Tabun, SH. dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk pengelola perpustakaan dapat memahami cara pengolahan bahan pustaka dan menyelaraskan pemahaman tentang cara pengolahan bahan pustaka. 




Kegiatan ini dihadiri oleh 4 peserta dari TBM, 3 peserta dari Desa/Kelurah dan 13 peserta dari Sekolah Dasar dan Menengah Pertama, 4 narasumber antara lain Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Timor Tengah Selatan Bernadus Y. Sunbanu, S.TP.,M.Si., Kepala Bidang Pengelolaan Bahan dan Deposit Perpustakaan Eduard Tabun, S.H., Pustakawan Ahli Madya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Drs. Dedi Supriyadi, M.I.Kom., dan Analis Kebijakan Muda Maher S.Nenoliu, S.Sos.

Pada kesempatan tersebut Pustakawan Ahli Madya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Dedi Supriyadi, M.I.Kom. menyampaikan tentang pentingnya perpustakaan bagi masyarakat secara umum maupun secara khusus di sekolah, TBM, Desa / Kelurahan bahwa Perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan sehingga jika jantung sudah lumpuh maka lumpuh seluruh aspek kehidupan.


“Perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan, jadi ibarat jantung manusia kalau jantungnya sudah lumpuh maka aspek kehidupan juga akan terimbas menjadi lumpuh”


Ia juga mengakui bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan berupa sosialisasi dan promosi agar masyarakat awam memahami pentingnya perpustakaan. Menurutnya, “Perpustakaan desa masih bersifat inklusi sosial sehingga perpustakaan merupakan tempat kegiatan masyarakat terutama bahan bacaan yang dibaca di perpustakaan bisa menghasilkan sebuah produk atau jasa.  Produk dan jasa itu diperjualbelikan sehingga mempunyai nilai ekonomis dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan. 


“Jadi kita sebagai orang yang terlibat dalam perpustakaan mesti lebih banyak kegiatan  berhubungan dengan promosi perpustakaan atau sosialisasi perpustakaan sehingga masyarakat awam bisa melek bahwa perpustakaan  tidak hanya jaga kembalikan buku tapi perpustakaan juga ada andil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”


Lanjutnya, “Perpustakaan membutuhkan kolaborasi antara OPD satu dengan OPD-OPD yang lain, oleh karena itu harapan kami semua stekholder memberikan dukungan baik materi, spirit, kontribusi. Sekecil apapun sumbangsih  yang diberikan itu sangat berharga demi kemajuan perpustakaan pada umumnya terkhususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan.”


Sementara Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Timor Tengah Selatan Bernadus Y. Sunbanu, S.TP.,M.Si. saat diwawancarai seusai kegiatan merasa puas dengan workshop tersebut karena materi disampaikan oleh pustakawan yang ahli di bidangnya dan penyampaiannya secara sederhana sehingga dari segi manfaat akan tercapai setelah ada di lembaga masing-masing. 


“Kegiatan pelatihan pengelolaan perpustakaan ini dipandang dari sisi materi kecil tetapi dari sisi manfaat sangat besar karena kolaborasi antara TBM, pengelola perpustakaan tingkat desa / kelurahan  dan pengelola perpustakaan tingkat sekolah meskipun kehadiran hanya sebanyak 20 dan saya merasa puas sebagai Kepala Dinas adalah semua materi kita memilih orang yang punya kompeten, pengelola perpustakaan yang punya kemampuan seperti teman-teman dari provinsi maupun kabupaten”


Jhon (sapaan akrab) berharap agar peserta yang hadir ke depan menjadi contoh “Saya berharap ke depan kalau bisa teman-teman ini menjadi contoh untuk yang lain tetapi harus dalam wujud perbuatan dulu.” Lanjutnya “Kalau untuk sekolah kita tidak punya kewenangan berbelanja buku dan membagikan karena tingkat sekolah buku disesuaikan dengan kurikulum, kalau kita secara umum dan paling banyak kita harus ke tingkat desa / Kelurahan dan TBM.’ Menurutnya ke depan juga ada pelatihan atau diklat khusus untuk pustakawan agar bisa memahami tugas dan tanggung jawab pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan secara utuhnya. (Redaksi Soe Post) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman