PERSELINGKUHAN DI RUMAH BULAT - SOE POST

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 18 Juli 2022

PERSELINGKUHAN DI RUMAH BULAT

Ket Gambar : Gambar Ilustrasi


Penulis : Honing A. Bana

Sejak bulan lalu, bocah tanpa alas kaki itu ingin sekali memasuki dapur itu. Tempat orang tuanya menyimpan bekal untuk setahun.

Ia ingin sekali memasuki tempat itu, tempat dimana ia pernah menemani ibunya menanak jagung - sebelum mati tergantung diatap loteng. Tapi tak bisa. Ia selalu dilarang.

“Jangan pernah masuk ke dapur itu,” kata ayahnya. “Kau hanya akan menjumpai kegelapan. Tempat hidup makhluk-makluk halus yang akan menghisap kebahagiaanmu. Kau dengar suara-suara diluar itu?”

Lalu bocah itu kembali mendengar jeritan seorang anak yang disiksa sejak magrip tadi.

“Kau akan dipukul seperti itu!”

“Jangan pernah berpikir untuk mengintip atau memasuki dapur itu,” kata ayahnya.

“Di dalam sana, kau hanya akan merasakan kehampaan. Jiwamu akan ditangkap makhluk halus yang tak pernah mengenal ampun."

"Kau dengar suara anjing yang mengaung itu?”

Bocah itu memang selalu mendengar suara ganjil yang menakutkan di dekat kamarnya. Suara orang berjalan yang selalu diikuti dengan suara anjing mengaung.

“Setan-setan di luar sana akan menangkapmu.Kau tau nenek susu panjang? Ia juga ada diluar sana."

Cerita tentang nenek susu panjang memang paling menakutkan. Orang-orang di desa selalu bercerita tentang nenek susu panjang yang suka menangkap anak-anak. Susunya tergantung seperti buah alpukat. Rambutnya terurai. Kukunya panjang. Matanya merah. Seperti mata Om Faifui yang suka minum sopi itu.

Ia menatap anaknya yang menunduk penuh ketakutan. Sebelum pergi dan menutup pintu kamar, ia pastikan kembali tali yang mengikat tubuh anaknya telah terikat dengan kuat.

Sebelum keluar kamar, ia mengelus kepala bocah berambut keriting itu, yang diam bersandar memandangi kedua kakinya yang terikat.

Beberapa saat kemudian, terdengar langkah kaki. Terdengar pintu dapur terbuka. Sebentar saja dapur itu terlihat terang. Seperti ada seseorang yang lain memasuki dapur dengan menggunakan cahaya senter dari hp. Kemudian kembali gelap.

Bocah itu lalu mendengar deru nafas. Suara mengeram dalam kegelapan. Seperti ada dua orang iblis sedang beradu napas. Satu-satu.

Honing Alvianto Bana. Lahir di Kota Soe - NTT. Saat ini sedang aktif di Komunitas Paloli TTS dan Pemuda Gereja Batu Karang Nonohonis (GBKN).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman